May 22, 2025

Talenta Center Jakarta – Education Center

Selamat Datang di Talenta Center Jakarta Sekolah Unggulan Menyediakan Guru Profesional dan Terlatih Menjadikan Anak Berkebutuhan Khusus Mandiri dan Terampil

Platform E-Learning Terbaik untuk Mengasah Skill di Tahun 2025
April 25, 2025 | admin

Platform E-Learning Terbaik untuk Mengasah Skill di Tahun 2025

Platform E-Learning Terbaik untuk Mengasah Skill di Tahun 2025

Di tengah kemajuan teknologi dan kebutuhan akan keterampilan baru yang terus berkembang, belajar secara online atau melalui platform e-learning menjadi solusi paling praktis di era digital. Tahun 2025 diprediksi menjadi masa di mana kompetisi di dunia kerja semakin ketat, sehingga setiap individu dituntut untuk terus mengembangkan kemampuan dan adaptif terhadap perubahan.

Platform E-Learning Terbaik untuk Mengasah Skill di Tahun 2025

Salah satu cara terbaik untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan memanfaatkan planetbola88 berbagai platform pembelajaran daring yang tersedia secara global. Platform-platform ini menyediakan akses ke ribuan kursus dan materi edukasi yang bisa diakses kapan saja dan dari mana saja, bahkan hanya dengan smartphone.

Lantas, platform e-learning mana saja yang layak dijadikan pilihan di tahun 2025? Berikut ulasannya.

1. Coursera
Coursera adalah salah satu pelopor platform e-learning yang bekerja sama dengan berbagai universitas top dunia seperti Stanford, Yale, dan University of London. Platform ini menyediakan kursus dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis, teknologi informasi, data science, hingga kesehatan dan psikologi.

Yang menarik, banyak kursus Coursera yang memberikan sertifikat resmi setelah penyelesaian, dan beberapa bahkan memiliki opsi untuk mendapatkan gelar akademik secara online. Cocok untuk kamu yang ingin meningkatkan kredibilitas secara profesional.

2. Udemy
Udemy memiliki pendekatan yang lebih fleksibel dengan menyediakan ribuan kursus dari para instruktur independen di seluruh dunia. Materi-materi di platform ini mencakup keterampilan praktis seperti desain grafis, pengembangan web, pemasaran digital, dan bahkan keterampilan non-teknis seperti public speaking dan mindfulness.

Harga kursus di Udemy juga sangat variatif dan sering memberikan diskon besar-besaran. Platform ini menjadi favorit bagi banyak pekerja lepas maupun profesional yang ingin belajar sesuai kebutuhan pribadi.

3. Skillshare
Skillshare lebih fokus pada kursus kreatif dan keterampilan praktis. Jika kamu tertarik dengan dunia seni, animasi, desain, menulis, atau produksi video, Skillshare bisa menjadi pilihan utama. Setiap kursus biasanya disusun dalam bentuk video singkat dengan penjelasan yang mudah dipahami.

Dengan sistem langganan bulanan, pengguna bisa mengakses seluruh kursus di platform ini secara bebas. Cocok untuk para kreator dan pekerja kreatif yang ingin meningkatkan skill sambil tetap produktif.

4. edX
Sama seperti Coursera, edX juga bekerja sama dengan institusi pendidikan ternama seperti Harvard, MIT, dan Oxford. Platform ini terkenal karena kualitas materi dan struktur kursusnya yang akademis, sangat cocok untuk mereka yang ingin belajar secara mendalam dan terstruktur.

Selain kursus gratis, edX juga menawarkan program MicroMasters dan Professional Certificate untuk meningkatkan prospek karier. Keunggulannya terletak pada integrasi antara dunia akademik dan profesional.

5. Ruangguru dan Zenius (Platform Lokal Indonesia)
Untuk pasar Indonesia, dua nama besar seperti Ruangguru dan Zenius tetap menjadi pilihan utama, khususnya bagi pelajar dan mahasiswa. Mereka tidak hanya menyediakan materi pembelajaran sesuai kurikulum nasional, tapi juga menawarkan fitur tambahan seperti try out, bimbingan belajar online, hingga pembahasan soal UTBK dan seleksi CPNS.

Di tahun 2025 kedua platform ini semakin berkembang

6. LinkedIn Learning
Platform ini menyasar kalangan profesional dan karyawan yang ingin meningkatkan skill kerja secara cepat. LinkedIn Learning menyajikan kursus yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini, seperti manajemen proyek, kepemimpinan, strategi pemasaran, dan masih banyak lagi.

Kelebihannya, setelah menyelesaikan kursus, sertifikat akan langsung tampil di profil LinkedIn kamu, yang dapat meningkatkan daya tarik CV saat melamar pekerjaan.

Kenapa E-Learning Jadi Pilihan Utama di 2025?
Fleksibel: Bisa diakses kapan pun dan dari mana pun

Biaya Terjangkau: Banyak kursus gratis atau lebih murah dari pendidikan formal

Kurikulum Relevan: Materi selalu diperbarui mengikuti perkembangan zaman

Efisien: Durasi singkat, tapi padat ilmu

Sertifikasi: Dapat digunakan untuk mendukung CV atau portofolio

Dengan banyaknya platform yang tersedia, siapa pun kini bisa belajar sesuai minat, waktu, dan tujuan pribadi. E-learning bukan sekadar tren, tapi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di era modern.

Kesimpulan
Belajar kini tak harus datang ke kelas atau membayar mahal. Berkat platform e-learning yang semakin canggih dan beragam, setiap individu memiliki kesempatan untuk terus berkembang, baik dalam aspek karier maupun pribadi. Di tahun 2025, siapa yang terus belajar adalah mereka yang akan bertahan dan melesat lebih jauh.

Pilih platform yang sesuai dengan gaya belajarmu, dan mulailah perjalanan upgrade skill dari sekarang.

Share: Facebook Twitter Linkedin
April 23, 2025 | admin

Apa Ujian Nasional Dihapus Udah Cocok?

Apa Ujian Nasional Dihapus Udah Cocok? Penilaian dari Pojok Pandang Guru serta Murid

Sejak mulai diberitakannya peniadaan Ujian Nasional (UN) oleh pemerintahan, dunia pendidikan Indonesia merasakan pergesekan besar dalam struktur penilaian evaluasi. Kebijaksanaan ini memetik reaksi bermacam, baik dari golongan pengajar ataupun murid. Ada yang menyongsong dengan lega, juga ada yang menyoalkan urgensinya. Lantas, apa putusan meniadakan UN udah cocok? Silakan kita kupas dari 2 segi: guru serta murid.

Latar Belakang Peniadaan UN
Ujian Nasional dahulunya dipandang sebagai patokan sukses murid secara nasional. Akan tetapi, sejak mulai 2020, UN sah dihapus serta diganti oleh asesmen kapabilitas minimal (AKM) serta evaluasi kepribadian. Arahnya yaitu membuat struktur penilaian yang tambah komplet serta tidak sekedar focus di hafalan.

Menurut Kemendikbud, peniadaan ini dikerjakan biar proses evaluasi tidak sekedar menguber nilai akhir, namun lebih mengedepankan di wawasan prinsip serta pengukuhan kepribadian. Akan tetapi, faktanya tak seringan tersebut. Di dalam lapangan, guru serta murid hadapi dinamika yang gak dapat dilalaikan.

Pandangan Guru: Lega Namun Hati-hati
Mayoritas guru menyongsong baik peniadaan UN. Menurut Ibu Rina, seseorang guru matematika SMP di Jakarta, penekanan mendidik buat menguber standard nasional saat ini menyusut.

“Dahulu kami repot drill bab, saat ini kami dapat bertambah fleksibel menumbuhkan materi yang tambah kontekstual,” pungkasnya.

Apa Ujian Nasional Dihapus Udah Cocok?

Akan tetapi, tidak semuanya guru merasakan nyaman dengan struktur anyar. Pak Wahyu, guru di wilayah pelojok Kalimantan, menyorot kepincangan akses info.

“Murid di kota cepat penyesuaian dengan AKM serta evaluasi digital. Namun di kampung? Jangankan AKM, jaringan internet saja kadangkala gak ada.”

Dengan tak terdapatnya standard ujian nasional, sejumlah guru risau bab mutu pendidikan yang tambah beragam antara wilayah. Mereka mengharapkan masih ada penilaian bertaraf nasional, walaupun mempunyai bentuk bukan UN formal.

Nada Murid: Di antara Puas serta Kebingungan
Dari segi murid, sebagian besar berasa terselamatkan dengan dihapuskannya UN. Penekanan belajar saat kelulusan menjadi menyusut. Mereka tidak akan mesti tidur sampai larut malam buat menyingkirkan sejumlah soal yang susah.

Akan tetapi, lumayan banyak juga yang berasa kehilangan arah. Kevin, murid kelas XII SMA di Surabaya, mengucapkan,

“Dahulu ada UN selaku penutup perjuangan kami, saat ini berasa cemplang. Ujian sekolah menjadi berasa gak miliki berat.”

Sejumlah murid pun mengakui kebingungan sebab tak tahu sesuatu yang mesti mereka konsentrasikan. Struktur AKM dikira sangat abstrak, serta tidak semuanya guru siap menyertai muridnya dengan optimal.

Plus Minus Peniadaan UN
Keuntungan:

Kurangi depresi serta beban moral murid.

Berikan tempat evaluasi yang tambah inovatif serta mempunyai makna.

Kurangi praktek belajar instant yang cuman menguber nilai.

Rugi:

Tak ada patokan nasional buat menilainya mutu murid antara wilayah.

Tampil kepincangan akses AKM, terpenting di wilayah terkucil.

Motivasi belajar dapat jadi menurun sebab tak ada tujuan ujian besar.

Apa yang Dapat Dibenahi?

Bukannya mempercayakan UN, struktur penilaian nasional yang fleksibel akan tetapi terancang masih amat diperlukan. Pemerintahan penting meyakinkan kalau AKM tidak hanya makna anyar tanpa ada kesigapan strukturik.

Kurikulum mesti disinkronkan kapabilitas guru serta murid. Kursus buat guru, akses technologi, serta penyempurnaan infrastruktur jadi hal utama biar peniadaan UN tak malahan membentuk kepincangan anyar.

Rangkuman
Peniadaan Ujian Nasional bukanlah putusan yang bisa diartikan dengan cara hitam-putih. Dari sisi pandang guru, cara ini berikan udara segar buat pendekatan evaluasi yang tambah manusiawi. Akan tetapi dari segi murid, masihlah ada kepanikan serta minimnya petunjuk yang pasti.

Yang palinglah penting waktu ini bukan sebatas ganti struktur ujian, namun bagaimana meyakinkan kalau tiap-tiap anak Indonesia—di mana pun cmd368 login mereka berada—mendapat peluang belajar serta ditinjau dengan cara adil . Sehingga, apa peniadaan UN udah cocok? Jawabnya: dapat iya, asal dikerjakan kiat yang masak.

Share: Facebook Twitter Linkedin
April 22, 2025 | admin

Kenapa Belajar Matematika Sebenarnya Ajarkan Logika Hidup

Kenapa Belajar Matematika Sebenarnya Ajarkan Logika Hidup

Lo pernah mikir, “Ngapain sih belajar Matematika? Emang kalau udah gede gue bakal pakai rumus Phytagoras di pasar?”
Kalau lo pernah bilang begitu, lo gak sendirian bro. Banyak yang ngerasa Matematika itu cuma deretan angka, rumus ribet, dan bikin stres. Tapi coba deh pikir ulang. Matematika itu bukan cuma soal hitungan—tapi soal pola pikir.

Yup, belajar Matematika ternyata diam-diam ngasah logika dan kemampuan berpikir lo buat hidup. Gak percaya? Sini gue jelasin.


Matematika Itu Melatih Cara Lo Berpikir

Matematika ngajarin lo gimana caranya:

  • Menganalisis masalah

  • Bikin strategi

  • Nyari solusi

  • Dan yang paling penting: berpikir runtut dan logis

Lo gak bisa asal-asalan di Matematika. Semua parlay bola harus step-by-step. Kalau satu langkah salah, hasilnya juga kacau. Nah, pola ini mirip banget sama cara lo ngambil keputusan dalam hidup.

Contoh: Lo mau pindah kota buat kerja, lo pasti mikir dulu:

  • Biayanya berapa?

  • Penghasilan baru gimana?

  • Aman gak?

  • Worth it atau enggak?

Itu logika. Dan lo sadar atau nggak, Matematika bantu lo ngebentuk cara berpikir kayak gitu sejak dini.


Hidup Juga Penuh dengan “Soal Cerita”

Inget gak pas SD ada soal cerita Matematika?

“Siti punya 5 apel. Lalu Budi memberi 3 apel lagi. Berapa jumlah apel Siti sekarang?”

Keliatannya receh, tapi konsep itu sering banget terjadi di hidup nyata.
Cuma bedanya, soalnya sekarang lebih ribet:

“Lo punya gaji segini, cicilan segitu, tabungan berapa, pengeluaran harian gimana?”

Lo harus ngerti mana yang penting, mana yang bisa dikurangin. Dan semua itu balik lagi ke logika matematika.


Matematika = Latihan Mental Disiplin

Coba inget saat lo ngerjain soal Matematika:

  • Harus teliti

  • Harus sabar

  • Kadang harus nyoba berulang kali

Ini beneran kayak hidup, bro. Gak semua hal bisa langsung sukses. Kadang butuh trial and error, belajar dari kesalahan, dan tetap fokus sampai selesai.

Matematika ngajarin lo buat gak gampang nyerah dan terus berpikir sampai nemu jalan keluar.


Matematika Bikin Otak Lo Tahan Banting

Otak yang biasa diajak mikir logis lewat Matematika, biasanya:

  • Lebih jago ngambil keputusan rasional

  • Gak gampang ketipu

  • Cepat tanggap di situasi sulit

Bahkan banyak perusahaan gede (terutama startup atau tech company) lebih milih orang yang punya basic logika kuat daripada yang hafal teori doang.


Bukan Soal Nilai, Tapi Soal Pola Pikir

Lo gak perlu jadi juara olimpiade Matematika buat bisa dapet manfaatnya. Bahkan kalau nilai lo pas-pasan, selama lo paham cara mikirnya—itu udah keren banget.

Karena percaya deh, logika dan kemampuan menyelesaikan masalah itu jauh lebih dipakai dalam hidup daripada ngitung turunan fungsi.


Jadi, Jangan Cuma Nanya “Rumus Ini Buat Apa?”

Mulai sekarang, jangan cuma fokus ke rumusnya. Coba tanyain ke diri lo:

  • “Cara mikir apa yang bisa gue dapet dari soal ini?”

  • “Kenapa langkah pertama gue penting?”

  • “Kenapa gue gak boleh loncat ke jawaban?”

Karena di balik angka-angka itu, lo lagi dilatih buat jadi manusia yang berpikir sistematis, kritis, dan tangguh.


Kesimpulan

Belajar Matematika bukan soal jadi kalkulator manusia. Tapi soal gimana lo dilatih berpikir tajam, menyusun logika, dan gak asal-asalan ngambil keputusan.

Lo mungkin lupa rumus integral nanti. Tapi cara berpikir yang lo dapet dari Matematika, bakal kepake seumur hidup.

Jadi, lain kali kalau ada yang bilang “buat apa sih belajar Matematika?”, lo udah tahu jawabannya:

“Biar gue gak bego ngatur hidup, bro.”

Share: Facebook Twitter Linkedin